Asal dan kreativitas karangan bunga Natal

Menurut legenda, kebiasaan karangan bunga Natal berasal dari Jerman pada pertengahan abad ke-19 ketika Heinrich Wichern, pendeta panti asuhan di Hamburg, memiliki ide bagus pada suatu Natal sebelumnya: untuk meletakkan 24 lilin di atas lingkaran kayu besar dan menggantungnya. .Mulai 1 Desember, anak-anak diperbolehkan menyalakan lilin ekstra setiap hari;mereka mendengarkan cerita dan bernyanyi dengan cahaya lilin.Pada Malam Natal, semua lilin dinyalakan dan mata anak-anak bersinar terang.

Idenya cepat menyebar dan ditiru.Cincin lilin disederhanakan seiring berlalunya waktu untuk dibuat dan dihias dengan cabang pohon Natal, dengan 4 lilin, bukan 24, dinyalakan secara berurutan setiap minggu sebelum Natal.

WFP24-160
16-W4-60CM

Belakangan, itu disederhanakan menjadi hanya karangan bunga dan dihiasi dengan holly, mistletoe, kerucut pinus, dan pin dan jarum, dan jarang dengan lilin.Holly (Holly) selalu hijau dan melambangkan kehidupan kekal, dan buah merahnya melambangkan darah Yesus.Mistletoe yang selalu hijau (Mistletoe) melambangkan harapan dan kelimpahan, dan buahnya yang matang berwarna putih dan merah.

Dalam masyarakat komersial modern, karangan bunga lebih merupakan dekorasi liburan atau bahkan digunakan untuk dekorasi hari kerja, dengan bahan yang berbeda menciptakan barang kreatif yang berbeda untuk menghadirkan keindahan hidup.


Waktu posting: Okt-25-2022